Yasinan Rutin di Desa Kiyonten
Membaca surat Yasin dan Tahlil setiap malam Jum’at telah mengakar dalam tradisi umat Muslim di Indonesia. Kegiatan ini umumnya dikhususkan untuk mengirim doa bagi orang-orang yang telah meninggal dunia, sekaligus menjadi amalan yang berpahala bagi yang membacanya.
Seperti halnya Umat Muslim di wilayah Desa Kiyonten, Kecamatan Kasreman, Kabuapten ngawi pada umumnya yang tergabung dalam Jamaah Yasin yang berada di Dusun Kiyonten pada khususnya. Kegiatan ini dilakukan dua minggu sekali di hari Kamis malam Jum’at secara rutin mengadakan acara membaca surat Yasin dan Tahlil secara bergilir dari masing-masing rumah jamaah.
Surat Yasin sendiri dijuluki sebagai “jantung” Alquran. Oleh sebab itu Rasulullah SAW menganjurkan agar umatnya memperbanyak bacaan surat Yasin, tidak terbatas pada hari Jumat saja. Dari Anas, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya bagi setiap perkara ada intinya (hati) dan inti dari Alquran adalah surat Yasin. Dan barangsiapa membaca surat Yasin, Allah menuliskan dari bacaannya sebanyak 10 kali membaca Alquran”.
Sementara itu kalimat tahlil yang berbunyi laa ilaaha illallaah (tiada Tuhan selain Allah) merupakan penegasan seorang Muslim bahwa Allah Maha Esa dan tidak ada satupun yang menandinginya. Karenanya, kalimat ini banyak digunakan sebagai dzikir untuk mengagungkan Allah SWT.
Kegiatan yang dilakukan selepas waktu Isya’ ini, sudah lama menjadi kegiatan rutin bagi masyarakat di Desa Kiyonten. Kegiatan ini selain bertujuan untuk mendoakan para leluhur juga sebagai wadah untuk mempererat Ukhuwah Islamiyah.
Seperti kegiatan lainnya, kegiatan pembacaan surat Yasin dan Tahlil dimulai dengan sambutan dari tuan rumah atau yang bertempatan. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasin dan Tahlil secara berjamaah. Dan selanjutnya di isi dengan Kultum, dan ditutup dengan ramah tamah.
Dalam pertemuan di awal tahun, Jumadi selaku Ketua Takmir Masjid Nurul Iman dalam materi kultumnya mengajak kepada Jamaah Yasin khususnya untuk intropeksi diri untuk bekal memperbaiki diri.